Sabtu, 11 Mei 2024

Eksklusivisme Ideologi Politik



E

ksklusivisme ideologi politik sangat mempermudah para pemuda dalam menyerap edukasi lini perpolitikan kebangsaan ini seharusnya menghadirkan partai politik sebagai sekolah politik yang mencetak kader-kader potensial sebagai keterwakilan dari partai tersebut,sebab perasaan tidak terwakili adalah kondisi serius. Maka partai politik yang kredibilitas adalah partai yang menghadirkan kadernya dikontestasi pemilihan umum menjadi penguasa otentik. Terbiasa dalam pola tanggung jawab,memperioritaskan ide dan gagasan,peka akan kehidupan sosial harus menjadi tujuan pergerakan dinamika politik terhadap pemuda. Aktivasi total peran pemuda ditengah-tengah partai politik salah satu efektivitas dalam menjadikan anak muda sebagai katalis perubahan.

Ada catatan yang dapat kita jadikan acuan bahwa tidak seratus persen anak muda di Indonesia adalah apatis,sebagiannya dapat dimanajerial dan beroriented oleh partai politik sebagai satu kesatuan kekuatan politik bangsa,dengan demikian peran pemuda dalam perubahan dan pembangunan akan terlihat eksistensinya. Memang tidak semuanya menggunakan jalur politik untuk menjadi investor of change,sebab itu buku ini keluar sebagai influence anak muda dalam keterlibatannya untuk melek politik pada partai politik praktis. Maka ini semua akan menjadi hal eksklusif pagi para pemuda ikut berpartisipasi pada tiap pemilihan umum (pemilu). Hampir semua partai sudah berpikir sampai dilevel ini dan harus sudah berlomba menjadi magnet politik.

Setiap partai politik memiliki tujuan yang bermacam-macam,maka definisi eksklusivisme ideologi politik disini adalah membentuk idealisme kader pada tujuan partainya,memisahkan diri dari industri pemikiran pasif (keluar dari lingkungan lama) untuk menjadi produktif masuk pada cluster puncak keinginan sebuah partai politik praktis. Banyak para pemimpin melakukan hal ini karena baginya mencintai potensi akan ber-variable manfaatnya. Kondisi ini sudah terkonstruksi dipemahaman anak muda,kita bisa melihatnya dari sirkulasi gaya pemuda dalam berpoilitik,mereka interest terlibat dalam politik praktis dan bergabung dalam keanggotaan partai secara massif lebih besar dibandingkan ditahun-tahun sebelumnya. Kini para pemuda mulai mendominasi warna perpolitikan di Indonesia menjadi indikator bahwa eksklusivisme ideologi politik memiliki relevansi terhadap perspektif narasi dari tiap partai seperti apa dan bagaimana value dimata publik.

Eksklusivisme Ideologi Politik bukanlah merupakan hal yang absurd,karena bagi kelompok masyarakat muda ini akan menjadi segment intelektualitas sebagai penentu sikap politik bahwa setiap warga negara berhak atas politiknya. Dinamika yang terjadi di Indonesia kita ditempa berbagai krisis global yang artinya opportunity sebuah partai dapat menjangkau kepada permainan global,sudah waktunya Indonesia terlibat dalam tatanan global. Ada satu narasi eksklusivisme ideologi menurut saya yang mengajak kita untuk keluar dari cara lama dan tentunya kita akan bertemu dalam satu imperium dengan para orang-orang yang berpikir serta respon terhadap kondisi negara disentral collateral damage. Kondisi tersebut men-transliterasi bahwa Indonesia harus melawan segala ancaman krisis menjadi satu kesatuan politik sepanjang perjalanan Indonesia menjadi bagian kekuatan dunia.

Partai yang sudah konsen pada relasi global sebaiknya dan sudah mengkonsolidasi kekuatan politik (kelompok anak muda) menjadi “manusia Indonesia” seutuhnya bertanggung jawab dalam mencerdaskan kadernya. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora Indonesia) melakukan eksklusivisme ideologi perubahan sistem politik di Indonesia dengan narasinya sebagai senjata yang ternyata memiliki impact yang signifikan,ada pencapaian yang besar didalamnya. Isu-isu global seperti perang supermasi dan lain-lainnya telah menjadi motivasi serta bahan narasi partai Gelora Indonesia untuk menang 2024. Anis Matta selaku ketua umum tahu betul korelasi Indonesia berada ditengah-tengah kekuatan dunia,kekuatan dimana Indonesia menjadi negara adikuasa sebagai peserta dalam pengambilan keputusan pada tatanan global.

Sekarang Indonesia memiliki urgensi isu-isu global yang dimana kita para pemuda harus merespon perkembangannya. Negara butuh kelompok anak muda untuk menjadi bagian yang terintegrasi dari konsep transisi kenegaraan dalam melakukan perubahan ditingkat global,peningkatan pada sektor ekonomi,berkembangnya kekuatan militer dan majunya teknologi yang harus menjadi trend optimis bagi anak muda untuk memilikinya di Indonesia. Konsep ekslusivisme ideologi politik disini adalah sebuah transformasi keluar dari dan masuk pada pergerakan politik yang menyikapi isu-isu global,dengan demikian jalan Indonesia menjadi kekuatan lima besar dunia akan terlaksana. Dan anak muda harus menjadi role model transfer ide dan gagasan manusia Indonesia yang substansial.

Sebelumnya kita memiliki cara lama yang lemah maka otoritas ekslusivisme ideologi baru partai politik menjadi pedoman efektif yang mengikuti perkembangan zaman,itu mengapa tiap munculnya partai politik baru sangat merepresentasikan dengan situasi dan kondisi negara dimasanya. Perubahan isu-isu geopolitik global menjadi landasan berubahnya linieritas cara lama yang usang tidak relevan dengan jalan konstruktif Indonesia menjadi kekuatan global saat ini. Shifting ideologi hal yang tepat dilakukan untuk masuk pada urgensi-urgensi perubahan zaman,perpindahan dari partai itu sendiri atau perpindahan personal yang biasanya dilakukan sebagai penghindaran discontinue narative hingga konservatisme partai pada kapasitas dirinya.

Kebenaran mengatakan sebuah kemajuan berdasarkan gerakan mengikuti,transformasi dan adaptasi lalu menjadi. Jadi,makna eksklusivisme ideologi politik akan menjadi bagaimana pergeseran individual yang terjebak didalam format konservatif menjadi sangat kontemporer sesuai cepatnya perkembangan zaman. Faktanya setiap regenerasi hidup dan berkembang pada masanya,tidak mungkin pemuda ditarik kepada kebiasaan lama jika dia kelak harus melewati lagi kemasanya,itu kemunduran ekstensi seorang pemuda terhadap masa depannya.

Keadaan buruk kepada hal yang baik menjadi perioritas makna ekslusivisme ideologi dalam menentukan arah politik,penting bagi kelompok muda mengklasifikasi tujuan politik untuk pribadinya. Partai kekirian,tengah atau kanan menjadi watermark karakter ini sangat mempengaruhi prinsip-prinsip individualisme memilih partai politik karena cenderung mengikuti harapan,setiap orang memiliki harapan yang berbeda begitu pula pilihan partai yang berbeda-beda. Namun karya yang dihasilkan bukanlah perbedaannya akan tetapi pada esensi membangun bangsa dan negara bersama-sama. Indonesia berada digenggaman tangan pemuda tipikal apapun,maka intensitas politik dengan cara kerja kolaborasi akan begitu terasa dekat dengan hal-hal keberhasilan,mungundang seluruh elemen menjadi satu kesatuan kekutan politik besar yang akan menjadi jembatan bangsa kita sebagai kekuatan dunia. Bagaimanapun Indonesia akan sampai pada level tersebut.

Beberapa individu melakukan sebuah eksklusivisme ideologi politik karena beberapa kasus seperti partai lama yang discontinue narative,tidak relevan atas dirinya terhadap ideologi partai,konflik,human error dan lain sebagainya,yang dilakukan mereka adalah mengasingkan diri,keluar dari dan menuju kepada partai baru yang recommended terhadap dirinya,inilah analogi yang dimaksud dari pada eksklusivisme ideologi politik ditulisan ini. Ada pepatah yang mengatakan kita harus keluar dari jebakan dan cara lama karena semua berganti mengikuti trendnya. Eksklusivisme itu sendiri memiliki berbagai makna sisi positif dan tidak hanya selalu negatif yang berkaitan dengan sikap individu maupun kelompok yang mengasingkan diri dari pihak lainnya seperti jaringan terorisme yang cendrung radikalisme.

Misi utamanya dalam eksklusivisme ideologi politik yang berarti secara individu tertarik dan menemukan satu ideologi yang relevan terhadap kehidupan sosialnya,maka biasanya rasa ingin keterlibatannya tumbuh lalu proses perpindahan partai tersebut terjadi,sebab itulah maka mereka akan dihadapkan oleh beberapa pilihan fundamental ideologi yaitu ideologi partai lama,ideologi partai kekinian dan ideologi partai masa depan. Pada dasarnya semua partai eksklusif dengan ideologinya masing-masing,dan jika semua partai seperti ini sebenarnya eksklusivisme ideologi politik dapat memperkuat keberagaman ide dan gagasan,pasalnya ini dapat dibuktikan karena Indonesia akan dibangun oleh persamaan kepentingan kelompok dengan catatan keberagaman tersebut menjadi pemersatu,kuncinya adalah kolaborasi sebagaimana kita sebagai penerus cita-cita para pendiri bangsa.

Indonesia lebih banyak membutuhkan ide dan gagasan yang beragam,itulah sebabnya kenapa ada koalisi partai dalam pemerintahan,menggabungkan ideologi atau kepentingan untuk mencari kesamaan ideologi dan tujuan tertentu untuk memajukan agenda-agenda mereka. Maka eklusivisne ideologi politik saya mengartikannya sebagai ber-ideologi dan tidak berarti ideologi partai tertentulah yang paling tepat dan benar untuk kemajuan Indonesia,tapi memang kita membutuhkan satu ideologi khusus sebagai hak berpolitik yang kita harus membedakannya dengan partai-partai lain dan prinsip yang berbeda,mau itu ideologi kanan tengah maupun kiri.

Dalam pandangan eksklusivisme secara luas artinya cenderung khusus,maka setiap kepemimpinan terintegrasi pada satu ideologi khusus,mereka yang satu frekuensi maka mereka memilih satu ideologi khusus tersebut. Bisa dibayangkan jika semua partai pada posisi ideologi dominan,dan itu sangat sulit mengatasi luasnya persoalan dimensi sosial dengan keterbatasan ideologi,sedangkan di Indonesia kita memiliki mayoritas keberagaman perspektif atau sudut pandang. Upaya eksklusivisme ideologi akan menaungi keterwakilan salah satu ideologi tertentu. Dalam konteks “Negara Kesatuan Republik Indonesia Harga Mati” semua ideologi sudah pada level kolaborasi.

Sebagaimana pergantian zaman maka akan merubah semua narasi yang relevan pada zaman membuat pemuda secara eksklusif menentukan arah politik tentunya,dengan proses pemikiran yang dalam dan ideologisme. Ketika ideologi menjadi perbincangan sejatinya pembahasan tersebut mengarah pada nilai-nilai dan prinsip. Jika membahas pragmatisme ialah diskursus mengenai praktek pendekatan dalam penyelesaian masalah kepada solusi yang lebih praktis dan efisiensi maka ideologisme akan mengedepankan prinsip dan keyakinan. Menjadi ideologis akan berdampak jelas dan konsisten sedangkan berbicara soal pragmatis artinya menggunakan fleksibilitas.

Untuk sekarang ini pendekatan ideologis sangat diminati pemuda kontemporer pada hak politiknya,mereka cenderung berpikir menyelesaikan persoalan-persoalan politik harus dilakukan dengan konteks sudut pandang jangka panjang yang jelas dan konsisten dengan pemikiran yang sistematis serta prinsip yang kokoh. Antara pragmatisme dan ideologisme bukan soal pilihan mutlak,keduanya dapat bejalan bersamaan namun selalu ada perioritas untuk mengedepankan ideologi dari pada pragmatis,tentunya harapan pada tulisan ini pemuda fokus mengutamakan ideologi dalam hak berpolitiknya. Setiap ideologi politik yang berbeda maka menghasilkan pula perbedaan cara berpikir dan tindakannya.

Ideologi merupakan satu kekuatan yang dapat merubah pola pikir masyarakat termasuk para pemuda dalam kancah perpolitikan kontemporer,biasanya mereka yang telah mempercayai nilai-nilai dan ide politik tertentu cenderung memaksakan teori dan filsafah politik yang diyakininya dapat teraplikasi pada masyarakat tersebut. Seperti yang dikatakan sebelumnya ideologi politik berbagai macam,setiap partai politik memiliki tujuan dan ideologi yang berbeda maka definisi eksklusivisme ideologi politik disini adalah membentuk idealisme pada tujuan partainya. Dengan sifat yang khusus ideologi politik akan menjadi sumber tenaga jalannya suatu partai.

Tanpa ideologi dan narasi pada suatu partai itu pasti masyarakat tidak dapat melihat dan menilai partai tersebut,tidak bersifat mewakili dan bahkan menjadi tidak jelas. Tentu banyak sekali berbagai macam ideologi,akan tetapi itu tidak akan menjadi bahasan disini. Pemaknaan pada tulisan ini bahwa setiap pemuda nanti akan menentukan ideologi yang diyakininya dalam menentukan hak politiknya.

 

Sebaik-baiknya

  Berpolitik

  Sebaik-baiknya

  Berideologi. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GREET ME..

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *