Jumat, 22 November 2024
Nongkrong Di Panorama Hills Kota Cilegon,Tempat Yang Asik Buat Ngopi
Senin, 28 Oktober 2024
Anak Muda Dan Zaman
|
CILEGON - Cluster
mereka digadang-gadang sebagai estafet kepemimpinan. Ada cara lama yang saya
anggap sangat tidak relevan dengan perubahan zaman,seperti difase masa muda
mereka hanya ditempa dan dibentuk karakternya tanpa terjun langsung pada
kepemimpinan nasional,sekiranya sudah matang mereka akan dilibatkan pada
post-post kepemimpinan. Tidak lelah saya mengatakan bahwa perubahan zaman telah
menuntut partisipasi kalangan muda terlibat pada hal-hal kekuasaan absolut di nasional.
Begitulah seharusnya kita jalan di era yang berbeda saat ini. 2024 saya katakan
lagi bahwa tahun ini adalah gerbang,gerbang kepemimpinan nominasi kelompok
muda.
Memberi mereka kepercayaan adalah
pengalaman untuk mereka tentunya,dan itu harus dimulai bukan untuk diragukan.
Konservatisme tentunya selalu merasa khawatir jika negara dipimpin oleh
orang-orang yang tidak berpengalaman. Saya mengajak saudara-saudara berpikir
secara terbalik bahwa orang tua belum tentu mengerti dengan perubahan zaman
yang dimaksud,itu karena ilmu pengetahuan berkembang dan bertumbuh dengan
sangat cepat yang menyebabkan beberapa entitas tertinggal,seperti dan salah
satunya orang tua yang telat memahami canggihnya teknologi saat ini. Kehadiran
regenerasi dalam kepemimpinan sosial akan menjadi penyelaras tiap tuntutan-tuntutan
zaman. Itulah kenapa pertemuan dua kelompok antar orang tua dan muda harus
terjadi pada satu linearitas.
Sampai disini
saya berharap saudara-saudara memahami apa maksud yang telah saya ungkapkan.
Ini sebuah fakta,melihat mereka dikontestasi pemilu 2024 lalu,sebagian kelompok
anak muda lebih memilih bertahan dalam konstitusi atas majunya Gibran
Rakabuming Raka sebagai calon wakil Presiden Indonesia,memahami kembali
konstitusi dibentuk oleh perjuangan politik dimasa lalu dan konstitusi tersebut
atas kesepakatan rakyat yang tercipta dalam situasi maupun kondisi politik
dimasanya ataupun perubahan politik dizamannya. Bahwa konstitusi dapat berubah
dan diganti resultante baru melalui amandemen konstitusi. Maka Gibran
Rakabuming Raka akan menjadi catatan sejarah baru dizamannya,nominasi
kepemimpinan anak muda agendanya dan 2024 tahunnya. Maka inilah gerbang
lahirnya konstitusi baru yang relevan dengan zamannya.
Batas anak muda
dan zaman ialah kompetensi,ada yang disebut regenerasi kuat dan ada yang
disebut regenarasi lemah,dan cara menjelaskan keduanya yaitu pada kualitas
personalnya masing-masing. Pada konteks politik biasanya mereka memperkuat
distribusi performa sosial,sedangkan konteks dalam lingkungan kerja mereka akan
berlomba mewujudkan prestasi. Jika kita lihat mereka sudah berpikir tentang
sesuatu hal yang harus didistribusikan dari darinya dan ada sebagian
mereka acuh karena telah berpikir merasa aman dibawah lindungan generasi-generasi
sebelumnya,mereka kira yang terjadi hari ini telah mencukupi segala persoalan
untuk dimasa mendatang,faktanya mereka para regenerasi akan mendapatkan
tantangan dan persolan tentang masa depan. Solusi hari ini adalah tantangan
masa depan dan begitu seterusnya jawaban hari ini menjadi persoalan masa
berikutnya dengan kata lain setip solusi dari generasi akan menjadi tantangan
bagi regenerasi kedepannya,demikianlah pola perubahan zaman.
Menurut saya,anak muda merupakan bagian dari konsep
pembangunan yang sebaiknya diberikan delegasi total untuk mengkonstruksi
peradaban modern dengan esensinya tiap perubahan zaman adalah
modernisasi,sebagimana dimasa mendatang akan selalu menjadi modern dan akan
meninggalkan segala konservatisme khususnya pada pemikiran,itulah sebabnya
kenapa saya mengatakan bahwa anak muda adalah relevansi berkembang dan
perubahan zaman. Dibuku yang berbeda saya pernah mengatakan bahwa modernisasi
akan melahirkan anak muda yang prestatif (Memiliki segudang prestasi), menciptakan
manusia Indonesia (Manusia dengan expertise dan kompetensi tinggi)
dan mencetak digital native (Kaum yang lahir dalam keadaan melek teknologi)
yang maknanya dipenuhi oleh civitas konstruktif yang terlahir untuk mewakili
dan andil pada peran merintis modernisasi.
Jalur mereka adalah transisi perubahan zaman dan bagi
orang tua mengelola dan menikmati zaman,inilah salah satu ketidak mampuan orang
tua untuk kembali masuk pada transisi berubahnya suatu zaman,itu sebabnya
konsekuensi modern akan selalu meninggalkan konservatisme walau tidak seutuhnya
kecuali bagi mereka yang telah beradaptasi. Namun siapa sangka bahwa situasi
modern penuh akan jebakan yang impactnya teramat buruk bagi regenerasi dalam
perspektif mental,psikologis,produktivitas,akhlak hingga pada tingkat keimanan.
Dipercepatan zaman seperti sekarang ini merupakan akses terbuka,kemudahan untuk
mengakses berbagai informasi yang belum tentu itu baik pada tingkatan umurnya,konteks
hiburan yang berdampak membatasi aktivitas gerakan tubuh seperti menjadi
pecandu game online dengan kasus mental disorder sangat sulit dalam
mengendalikan emosional sehingga
mengurangi empatik kehidupan soial yang cenderung menutup diri dan lain
sebagainya.
Dibuku ini tidak untuk hal semacam itu. Anak muda dan
zaman akan dimaknai sebuah hubungan yang terkait akan kemajuan serta proses dan
tujuannya. Yang pertama mengetahui zaman dengan peta arah yang jelas dan mampu
memprediksi situasi dan kondisi dimasa yang akan datang tentunya. Yang kedua
regenerasi dapat menjelaskan persoalan dan permasalahan yang maknanya dapat
menjawab tantangan dari tiap perubahan. Dan yang ketiga mendikte dan menjadi
problem solver dalam misi eksekusi berkemajuan yang diartikan sebagai
fleksiblitas dari sebuah perkembangan zaman. Keunggulan peka dan mengetahui
situasi serta kondisi yang sedang terjadi,maka yang terjadi ialah proses
evaluasi pada hal tertentu yang akan menghadirkan satu keberhasilan pada
pembaharuan sesuai mengikuti zaman,dan kemudian anak muda telah berhasil
mengentasi tantangan yang berasal dari suatu perubahan percepatan zaman dengan
mewujudkan solusi masa depan dari persoalan dan permasalahan yang sedang
terjadi saat ini. Mengenai keberhasilannya ialah tentang esensi regenerasi dan
mengenai kegagalannya pun masih terkait dengan tentang regenerasi,artinya dalam
pengelompokannya terbagi dalam dua kategori yaitu regenerasi kuat dan
regenerasi lemah.
Hal-hal apa saja untuk memperkuatnya? Bukankah sudah
jelas bahwa Allah telah berfirman (Q.S. Al-Mujadalah Ayat 11) maka akan
tinggilah derajat orang berilmu.
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا
يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ
بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ١١
“Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila diktakan padamu,’Berilah kelapangan di
majelis-majelis’ maka lapangkanlah,niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu’ maka berdirilah,niscaya Allah
akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha teliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.”
Esensi penciptaan manusia ialah sebagai khalifah
dimuka bumi (Al-Baqarah Ayat 30),maknanya manusia dengan kemampuan istimewa
yang menempati kedudukan tertinggi diantara makhluk lainnya,makhluk yang
bertanggung jawab yang tercipta sempurna dari makhluk lainnya,menjadi sumber
daya yang diberi kemampuan mengelola bumi dan sumber daya yang ada didalamnya
dengan ilmu pengetahuan. Maka sangatlah penting sebuah ilmu pengetahuan menjadi
fundamental untuk mengelola bumi dengan baik dari masa kemasa. Itulah kenapa
dikatakan bahwa regenerasi yang kuat adalah generasi yang berilmu pengetahuan.
Anak muda dan zaman tahun 2024 ditandai oleh nominasi
representatif kalangan muda,beberpa masyarakat sepenuhnya mempercayakannya
dalam spektrum kepemimpinan,itulah kenapa wakil presiden kita di 2024 berasal
dari kalangan anak muda. Ini bukan suatu kebetulan,sebagian masyarakat percaya
ini suara rakyat. Tidak lelah saya terus mengatakan bahwa aging society dan
anak muda ialah dua generasi yang harus bertemu untuk menjaga stabilitas zaman
baru,zaman modern ataupun zaman yang berkemajuan dan berkembang. Stabilitas
disini maksudnya bisa kepada kekuatan sosialnya,intelektual,kompetensi dan
skill.
Tidak selalu kepemimpinan terkait dengan hal
politik,maka kepemimpinan anak muda seyogianya tersebar,itu sebabnya saya
pernah menulis satu buku sebelummya yang berjudul Pemuda Super Power Indonesia di
BAB ‘Ekspansi’ dikatakan bahwa pergerakan pemuda harus menyebar pada
konteks sosial masyarakat yang kemudian bertransformasi menjadi technical skill
dalam tugas-tugas khusus yang spesifik dengan segenap ilmu pengetahuan,produktif,inovatif,kreatif
serta segudang ide dan gagasan. Zaman itu menawarkan berbagai kesempatan dan
peluang,itulah kenapa pemuda datang dengan berbagai
potensi,kompetensi,expertise,skill untuk menyelesaikan bermacam-macam persoalan
dan masalah dengan sebuah solusi. Jika dikatakan sebuah tuntutan,saya katakan
iya! Dan jika dikatakan sebuah keharusan maka jawab saya iya! Karena memang
kompetensi anak muda selalu ditunggu masyarakat.
Fleksibilitas suatu zaman ditentukan oleh perubahannya,persoalan-persoalannya,trendnya,situasi
dan kondisinya. Ciri-ciri ini akan selalu selaras dengan kehadirannya setiap
generasi yang lahir kedunia,statement ini akan saya perkuat pada konteks islam
dalam konsep berkembang dan memperkuat modernisasi umat islam yang pada
dasarnya Al-Qur’an sudah memerintahkan bahwa islam tidak mengekang unuk maju
dan modern. Dalam surah Ali-Imron ayat 190-191 ada printah untuk melakukan
penelitian dan eksperimen pada bidang apa pun termasuk teknologi.
اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ
الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ ۚۖ ١٩٠
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langi dan bumi,pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda
(kebesar Allah) bagi orang-orang yang berakal.
الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى
جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِۚ رَبَّنَا مَا
خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ١٩١
“Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri,duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata) ‘Ya Tuhan kami,tidaklah engkau menciptakan semua
ini sia-sia; maha suci engkau,lindungilah kami dari azab neraka.”
Dari ayat-ayat diatas kita perlu melakukan ekplorasi
secara besar-besaran dan ekspansi penelitian untuk mencari tahu fungsi dan
manfaat apa pun yang telah diciptakan dari Allah untuk umat manusia yang akan
mempermudah hidupnya didalam bidang apa pun termasuk teknologi. Betapa maha
pemurahnya,Allah memberikan sebuah misteri dari penciptaannya yang harus kita
pelajari dan cari tahu untuk membangun peradaban maslahat yang lebih modern.
Jadi,pandangan islam terhadap modernisasi sudah ada
sejak zaman nabi yang dimana islam mengajarkan kita semua untuk mencari tahu
kebenaran yang ada didunia,dan islam pun tidak pernah menutup diri dari modernisasi
atau perkembangan zaman sebagaimana dahulu para ilmuan modern telah didominasi oleh
para muslim.
Batas anak muda
dan zaman ialah kompetensi,
ada yang disebut regenerasi kuat dan ada yang disebut regenarasi lemah,dan
cara menjelaskan keduanya yaitu pada kualitas personalnya masing-masing.
Jumat, 14 Juni 2024
Regenerasi Kepemimpinan Islam
CILEGON - Tahun 2024 telah
menjadi tahun pembeda dari perjalanan selama 78 tahun kemerdekaan Indonesia,pasalnya
ditahun ini akan dinominasi kepemimpinan kalangan anak muda. Majunya Kaesang
Ketua Umum Partai Solidaritas di Pilgub DKI Jakarta 2024 akan menjadi satu
esensi perubahan zaman,bahkan Gibran Rakabuming Raka telah menjadi ikonik
kepemimpinan nasional. Berbagai kritik mengenai anak muda yang kurang
pengalaman tidak akan menghentikan regenersi unggul ini untuk ekspansi
agenda-agenda nasional,dalam hal ini saya menyetujui bahwa anak muda harus
memenuhi hak kepemimpinannya dalam satu spektrum pertemuan dua generasi yaitu
anak muda dan orang-orang tua maka selaras akan saling melengkapi. Jadi istilah
kurang berpengalaman bukan alasan untuk dikotomi karena ini bagian dari
sinergitas regenerasi unggul.
Kuncinya
pertemuan dua generasi. Mengapa bisa demikian? Saya mencoba mengulas,bahwa
Indonesia terbentuk dan berdiri dari berbagai pemikiran,berbagai elemen hingga
dari berbagai kelompok. Keterlibatan anak muda sudah ada dalam memerdekakan
Indonesia,artinya sudah jadi bagian dari perjuangan masa lampau sebelum merdeka
hingga merdeka. Eksistensi dan pemikirannya bahkan diakui hingga kita
kehilangan kekuatan ini pasca kemerdekaan Orde Baru dibawah pemerintahan
otoriter,dari gerakan ini Indonesia pada akhirnya melahirkan generasi yang lemah
hingga saat ini. Berkesinambungan akan menjadi upaya menyatukan keduanya untuk
menghasilkan perjalanan bangsa yang lebih baik tentunya.
Saya masih banyak
melihat satu sisi berkembangnya teknologi berasal dari generasi unggul saat ini
berdampak pada regenerasi berikutnya yang semakin lemah,regenerasi saat ini
terlena dalam menikmati fasilitas teknologi yang semakin canggih membuat
beberapa kelompok generasi bergerak dengan pasif,semua menggantungkan dirinya
pada keefisiensian canggihnya digitalisasi yang jelas-jelas membatasi ruang
fisik ini adalah perubahan gaya hidup yang belum tentu solusi terbaik,ini sama
saja artinya perubahan karakter sosial yang bersifat monoton karena kurangnnya
bergerak yang salah satunya meninggalkan aktivitas fisik dan timbul rasa
malas,kaku dalam berkehidupan sosial dan hilangnya rasa empati terhadap sesama
atau orang lain dan menjadi individualisme. Beberapa contoh kita bisa melihat
gambaran para pecandu game yang banyak memperburuk mental para penggunannya
dengan emosi yang tak terkontrol,ditambah mudahnya akses hal-hal diluar batas
usiaya.Tidak seluruhnya bahwa regenerasi menjadi kelompok yang lemah,itu karena
mereka GEN Z seharusnya menjadi regenerasi yang kuat,bahkan sangat sulit
ditemukan regenerasi yang berpihak pada mental nasionalisme. Itulah sebabnya
jika ini terjadi berlarut-larut dapat dipastikan Indonesia akan mengalami
puncak degradasi generasi pemimpin unggul.
Tahun 2024 akan
menjadi gerbang kepemimpinan regenerasi,Gibran Rakabuming Raka disebut pelopor
yang membuka kesempatan para Gen Z mempersiapkan dirinya menjadi pemimpin
terbaik,sayangnya mental ini sudah lama hilang beriringnya penyalahgunaan
teknologi digitlisasi dikalangan GEN Z. Mereka para GEN Z dijuluki sebagai
digital native karena mereka lahir dan hidup diera berkembangnya teknologi
digital yang lahir ditahun 1996 sampai dengan 2012. Catatan sejarah islam
membicarakan agama adalah kepemimpinan yang sesuai Al-Qur’an,kaidah kepemimpinan
Qur’ani generasi muda yang bisa dikatakan juga dengan sebutan Asy-Syabab dapat
didefinisikan sebagai sifat dan sikap dengan standart iman,berwawasan,optimisme
dan keteguhan seperti melakukan sesuatu yang merombak serta menjunjung
revolusioner didalam tatanan sistem yang bobrok.
Kepemimpinan
terbaik adalah Rasulullah ﷺ,dimana kepemimpinannya semua sesuai dengan petunjuk
Al-Qur’an atau semua tindakan Nabi itu manifestasi Al-Qur’an. Bagaimana
Al-Qur’an menjadi pedoman kepemimpinan? Kepemimpinan islam tidak hanya bersifat
horizontal (Formal hanya sesama manusia saja) melainkan terhadap robbnya
(vertikal),yang artinya dimaknai oleh bentuk tanggung jawab dan amanah. Tentunya
Indonesia berharap memiliki seorang pemimpin seperti yang telah ditegaskan dalam
surah Al-Maidah ayat 55,Allah ﷻ telah mengatakan ciri-ciri pokok yang harus dimiliki
para pemimpin yaitu beriman kepada Allah ﷻ,menegakan shalat berikut zakat serta patuh kemudian
tunduk atas ketentuan dan peraturan Allah SWT,menurut tafsir as-Sa’di/Syaikh
Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di,pakar tafsir abad 14 H. Dalam hal ini saya mencoba
menambahkan kembali bagaimana dan seperti apa kehendak Allah SWT terhadap
kriteria seorang pemimpin dimuka bumi.
Sebaiknya dimulai
dari yang paling dasar,yang pertama yaitu,pemimpin terpilih seharusnya
tidak berasal dari kaum kafir atau kaum yang tidak beriman kepada Allah SWT
teruntuk umat islam seperti yang dijelaskan pada surah An-Nisa ayat 144 “Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai
pemimpin selain dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas
bagi Allah (untuk menghukummu)?”. Mengapa demikian? Itu karena perbuatan
orang-orang munafik yang memusuhi kaum muslimin sehingga ini adalah kecaman dan
larangan dari Allah SWT untuk kita orang-orang yang beriman.
Berikutnya (kedua),mengutip
dari surah Al-Ma’idah ayat 57 “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah
kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi bahan ejekan
dan permainan,(yaitu) diantara orang-orang yang telah diberi kitab
sebelummu,dan orang-orang kafir (orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah
jika kamu orang-orang beriman.” Allah memperingati kaum muslimin untuk
tidak mengangkat seorang pemimpin yang mempermainkan agama Islam. Mengapa
demikian? Karena bisa menyebabkan terjadinya pelecehan terhadap tuntunan ilahi,sebab
tidak ada hal yang lebih menyakitkan dari pada mendengar hinaan untuk yang kita
agungkan.
Beradalah
ditangan seorang pemimpin yang memiliki keahlian dibidangnya adalah bagian ketiga
dari kriteria kepemimpinan. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ “Apabila suatu
urusan diserahkan pada yang tidak ahlinya,maka datanglah masa kehancurannya.” (HR. Bukhori dan Muslim). Maknanya ialah setiap
penugasan dan memberi kewenangan pada pemimpin yang tidak berkompeten akan
berdampak melakukan kesalahan-kesalahan,oleh sebab itu Rasulullah ﷺ tidak
menganjurkan atau merekomendasikan pada kriteria kepemimpinan semacam ini untuk
menghindari kemungkinan-kemungkinan yang akan membuatnya semua hancur.
Untuk sebagai
pendukung,dibagian keempat ini sangat begitu pentingnya dimiliki oleh
setiap pemimpin,mereka para pemimpin yang dicintai oleh umat dan rakyatnya atau
yang dapat diterima (acceptable). Sebgaimana sabda Rasulullah ﷺ “Sebaik-baiknya
pemimpin adalah mereka yang kamu cintai dan mencintai kamu,kamu berdoa untuk
mereka dan mereka berdoa untuk kamu. Seburuk-buruknya pemimpin adalah mereka
yang kamu benci dan mereka membenci kamu,kamu melaknati mereka dan mereka
melaknati kamu.” (HR Muslim).
Yang kelima
adalah,pemimpin mengutamakan membela dan memperioritaskan kepentingan
umat,menjalankan syari’at,menegakan keadilan,menghapus segala
kemunkaran,fitnah,kekacauan dan kekufuran tentunya. Sebagaimana firman Allah
SWT disurah Al-Ma’idah ayat 8 “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu
sebagai penegak keadilan karena Allah,(ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum,mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adil lah. Karena (adil) lebih dekat kepaa takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah,sungguh,Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Pemimpin yang
memiliki dari sifat-sifat Allah (Asmaul Husna) dan sifat-sifat rasulnya menjadi
primadona dari keinginan setiap masyarakat terhadap pemimpinnya dikriteria keenam
ini. Siapa yang tidak menginginkan sifat-sifat yang terkandung nama-nama baik
Allah didalamnya kecuali orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan
Rasulnya.
Pada regenerasi
kepemimpinan handaknya kita sebagai orang-orang mukmin mencintai kepemimpinan
berkarakter islam. Saya mengambil tujuh point penting mengenai hal ini dimana
seorang pemimpin berkarakter islam yang baik diurutan pertama adalah sejalan
dengan sifat Siddiq (Benar),amanah (dapat dipercaya),tabligh (menyampaikan) dan
fathonah (cerdas). Ini pula sifat yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad ﷺ dalam misi
memimpin umatnya.
Point yang kedua
berada didalam diri seorang pemimpin yang taat kepada Allah dan Rasulnya (Nabi
Muhammad) yang kelak mampu memberikan jalan keluar atas perbedaan pendapat
dalam sebuah perselisihan hendaknya kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah seperti
yang telah tertuang pada surah An-Nisa ayat 59 “Wahai orang-orang beriman!
Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad),dan Ulil Amri pemegang kekuasaan
diantara kamu. Kemudian,jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya),jika kamu beriman kepaa Allah
dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.” Karakter ini akan muncul selama pemimpin berpegang teguh pada
kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunnah Rasul.
Ketiga,memiliki visi jelas akan menjadi petunjuk yang benar.
Surah As-Sajadah ayat 24 “Dam kami jadikan diantara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami slama mereka
sabar. Mereka meyakini ayat-ayat kami.” Sabar yang dimaksud ialah sabar
dalam menegakan kebenaran.
Point yang keempat
pada diri seorang pemimpin akan menghindarkan sifat dzalim,hal ini telah diatur
pada surah Al-Baqarah ayat 124. Bahwa Allah telah menjadikannya kepada Nabi
Ibrahim menjadi seorang pemimpin dari segala pemimpin namun tidak berlaku pada
orang-orang zalim. “Dan (ingatlah),ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan
beberapa kalimat,lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah)
berfirman 'Sesungguhnya aku menjadikan engkau sebagai pemimpin seluruh
manusia.' Dia (Ibrahim) berkata 'Dan (juga) dari anak cucuku?' Allah
berfirman '(Benar,tetapi) janjiku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”
Artinya Allah menegaskan pada umat bahwa kepemimpinan harus berada diorang yang
tepat dan berkompeten.
Kelima,kepemimpinan Islam selanjutnya yaitu amanah dan adil.
Dimana dihadapkan pada perkra hukum maka hendaklah berlaku seadil-adilnya dan
jika harus menyampaikan amanat jujurlah kepada yang berhak menerimanya. Ini
semua telah terkandung dalam surah An-Nisa ayat 58 yang berbunyi “Sungguh,Allah
menyururuhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,dan apabila
kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan
adil. Sungguh,Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh,Allah
maha mendengar,maha melihat.”
Yang terakhir,ketujuh,memiliki
sifat yang bijak dan tidak terbawa oleh nafsu setan. Sesuai surah Sad ayat 26
Allah berfirman “Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau kami jadikan khalifah
(penguasa) di bumi,maka berilah keputusan (perkara) diantara manusia dengan
adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu,karena akan menyesatkan engkau
dari jalan Allah. Sungguh,orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat
azab yang berat,karena mereka melupakan hari perhitungan.” Ayat ini sebagai
pengingat Nabi Dawud agar menjadi penegak hukum yang tidak mengikuti hawa
nafsu,bersikap adil,amanah dan mendahulukan kepentingan orang banyak diatas
kepentingan pribadi. Dan dalam ayat ini terkandung pesan bagi Ulil Amri untuk
menegakan hukum yang berpijak pada kebenaran yang diturunkan dari Allah SWT dan
tidak menyimpang darinya karena hal itu akan menyesatkan mereka dari jalannya.
Demikian ketujuh
point yang akan menuju kepada generasi kepemimpinan Islam,menjadi Ulil Amri
yang dicintai umat,masyarakat dan rakyatnya yang diperkuat oleh beberapa
peran-peran penting menjadi seorang pemimpin,seperti :
1.
Role Model (Panutan
atau percontohan),memberkan contoh baik yang dapat dicintai oleh umatnya.
2.
Determining The
Path (Menentukan Jalan),dapat mengimplementasikan strategi,visi dan misi.
3.
Empowering (Pemberdayaan),meningkatkan
sumber daya manusia dari seorang pemimpin kepada umat.
4.
Equality
(Persamaan),memperkuat persatuan dan kesatuan pada satu visi dan misi yang
sejalan.
Islam akan
berkembang mengikuti zaman,begitu pun dalam konteks kepemimpinan Islam (Nabi
Muhammad SAW) masih menjadi acuan utama pada setiap pemimpin muslim sampai saat
ini. Itulah keberhasilan Rasulullah ﷺ menjadi pemimpin transformasional yang hinga saat ini
masih sangat relevan dengan perubahan zaman dapat di-identifikasikan seorang
Nabi dengan kepemimpinannya yang,
1.
Inspiratif dan
visioner,itu karena Rasulullah ﷺ memiliki visi dan misi yang jelas dalam ekspansi
ajaran agama islam dizamannya,menciptakan keadilan dan kedamaian bagi seluruh
umatnya.
2.
Pendidikan dan
pembinaan,membina karakter para sahabat salah satu yang dilakukan Rasululah ﷺ sekaligus
memberikan petunjuk agama dengan cara mempercontohkan prilaku dan tindakan
sehari-hari.
3.
Menjawab tantangan,Membangun
hubungan kerjasama antar suku-suku yang berbeda dalam misi kesejahteraan
bersama salah satu bukti kehebatan Rasulullah ﷺ
dalam menjawab tantangan besar saat beliau hijrah ke
Madinah.
4.
Ikatan batin,yang
dilakukan Rasulullah ﷺ kepada sahabat-sahabatnya ialah hubungan interpersonal
yang sangat kuat. Dengan kepekaan,kepedulian menciptakan suatu ikatan emosional
yang kuat antara pemimpin dan pengikutnya.
5.
Kepedulian
terhadap individu,yang dicakup bukan hanya secara keseluruhan namun intens pada
per individualis,Nabi Muhammad ﷺ memahami makna perbedaan ras dan suku sehingga
memberikan ruang bebas untuk mereka berkembang sesuai potensinya.
6.
Pemberdayaan
individu,dipoint kelima telah dijelaskan bahwa Rasulullah ﷺ telah
memberikan kebebasan pada umat atau para sahabatnya untuk berkembang langsung
terjun kelingkungan masyarakat dan andil dalam kontribusi berbagai peran
disegala aspek kehidupan seperti perekonomian sampai kepada urusan sosial.
7.
Pemimpin yang
bernilai,semua keputusan yang diambil berdasar nilai-nilai agama dan prinsip-prinsip
islam yang meliputi keadilan,toleransi dan kasih sayang untuk kehidupan yang
lebih harmonis ditengah-tengah keberagaman.
Menerapkan
langkah demi langkah point yang telah dijabarkan pada tulisan-tulisan diatas
bisa saja menciptakan suatu kondisi regenerasi kepemimpinan islam yang sangat
relevan dizaman sekarang ini. Saya akan mengulanginya,bahwa Islam akan selalu
berkembang mengikuti zaman,begitu pun dalam konteks-konteks kepemimpinan
transformasional dalam islam dari zaman Rasulullah ﷺ hingga sampai dizaman
modern saat ini,Islam,Al-Qur’an dan Sunnah akan selalu menemani kita hingga
akhir zaman.
Kepemimpinan terbaik
adalah Rasulullah ﷺ,
dimana kepemimpinannya
semua sesuai dengan
petunjuk Al-Qur’an atau
semua tindakan Nabi itu
manifestasi Al-Qur’an.
Bagaimana Al-Qur’an
menjadi pedoman
kepemimpinan?
Kepemimpinan islam tidak hanya
bersifat horizontal
(Formal hanya sesama
manusia saja)
melainkan terhadap robbnya
(vertikal),
yang artinya dimaknai oleh
bentuk tanggung jawab dan amanah.
Sabtu, 11 Mei 2024
Eksklusivisme Ideologi Politik
ksklusivisme
ideologi politik sangat mempermudah para pemuda dalam menyerap edukasi lini
perpolitikan kebangsaan ini seharusnya menghadirkan partai politik sebagai
sekolah politik yang mencetak kader-kader potensial sebagai keterwakilan dari
partai tersebut,sebab perasaan tidak terwakili adalah kondisi serius. Maka
partai politik yang kredibilitas adalah partai yang menghadirkan kadernya
dikontestasi pemilihan umum menjadi penguasa otentik. Terbiasa dalam pola
tanggung jawab,memperioritaskan ide dan gagasan,peka akan kehidupan sosial
harus menjadi tujuan pergerakan dinamika politik terhadap pemuda. Aktivasi
total peran pemuda ditengah-tengah partai politik salah satu efektivitas dalam
menjadikan anak muda sebagai katalis perubahan.
Ada catatan yang dapat kita jadikan acuan bahwa tidak
seratus persen anak muda di Indonesia adalah apatis,sebagiannya dapat
dimanajerial dan beroriented oleh partai politik sebagai satu kesatuan kekuatan
politik bangsa,dengan demikian peran pemuda dalam perubahan dan pembangunan
akan terlihat eksistensinya. Memang tidak semuanya menggunakan jalur politik
untuk menjadi investor of change,sebab itu buku ini keluar sebagai influence
anak muda dalam keterlibatannya untuk melek politik pada partai politik
praktis. Maka ini semua akan menjadi hal eksklusif pagi para pemuda ikut
berpartisipasi pada tiap pemilihan umum (pemilu). Hampir semua partai sudah berpikir
sampai dilevel ini dan harus sudah berlomba menjadi magnet politik.
Setiap partai politik memiliki tujuan yang
bermacam-macam,maka definisi eksklusivisme ideologi politik disini adalah
membentuk idealisme kader pada tujuan partainya,memisahkan diri dari industri
pemikiran pasif (keluar dari lingkungan lama) untuk menjadi produktif masuk
pada cluster puncak keinginan sebuah partai politik praktis. Banyak para
pemimpin melakukan hal ini karena baginya mencintai potensi akan ber-variable
manfaatnya. Kondisi ini sudah terkonstruksi dipemahaman anak muda,kita bisa
melihatnya dari sirkulasi gaya pemuda dalam berpoilitik,mereka interest
terlibat dalam politik praktis dan bergabung dalam keanggotaan partai secara
massif lebih besar dibandingkan ditahun-tahun sebelumnya. Kini para pemuda
mulai mendominasi warna perpolitikan di Indonesia menjadi indikator bahwa
eksklusivisme ideologi politik memiliki relevansi terhadap perspektif narasi
dari tiap partai seperti apa dan bagaimana value dimata publik.
Eksklusivisme Ideologi Politik bukanlah merupakan hal
yang absurd,karena bagi kelompok masyarakat muda ini akan menjadi segment
intelektualitas sebagai penentu sikap politik bahwa setiap warga negara berhak
atas politiknya. Dinamika yang terjadi di Indonesia kita ditempa berbagai
krisis global yang artinya opportunity sebuah partai dapat menjangkau kepada
permainan global,sudah waktunya Indonesia terlibat dalam tatanan global. Ada
satu narasi eksklusivisme ideologi menurut saya yang mengajak kita untuk keluar
dari cara lama dan tentunya kita akan bertemu dalam satu imperium dengan para
orang-orang yang berpikir serta respon terhadap kondisi negara disentral
collateral damage. Kondisi tersebut men-transliterasi bahwa Indonesia harus
melawan segala ancaman krisis menjadi satu kesatuan politik sepanjang
perjalanan Indonesia menjadi bagian kekuatan dunia.
Partai yang sudah konsen pada relasi global sebaiknya
dan sudah mengkonsolidasi kekuatan politik (kelompok anak muda) menjadi
“manusia Indonesia” seutuhnya bertanggung jawab dalam mencerdaskan kadernya.
Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora Indonesia) melakukan eksklusivisme ideologi
perubahan sistem politik di Indonesia dengan narasinya sebagai senjata yang
ternyata memiliki impact yang signifikan,ada pencapaian yang besar didalamnya.
Isu-isu global seperti perang supermasi dan lain-lainnya telah menjadi motivasi
serta bahan narasi partai Gelora Indonesia untuk menang 2024. Anis Matta selaku
ketua umum tahu betul korelasi Indonesia berada ditengah-tengah kekuatan dunia,kekuatan
dimana Indonesia menjadi negara adikuasa sebagai peserta dalam pengambilan
keputusan pada tatanan global.
Sekarang Indonesia memiliki urgensi isu-isu global
yang dimana kita para pemuda harus merespon perkembangannya. Negara butuh
kelompok anak muda untuk menjadi bagian yang terintegrasi dari konsep transisi
kenegaraan dalam melakukan perubahan ditingkat global,peningkatan pada sektor
ekonomi,berkembangnya kekuatan militer dan majunya teknologi yang harus menjadi
trend optimis bagi anak muda untuk memilikinya di Indonesia. Konsep
ekslusivisme ideologi politik disini adalah sebuah transformasi keluar dari dan
masuk pada pergerakan politik yang menyikapi isu-isu global,dengan demikian
jalan Indonesia menjadi kekuatan lima besar dunia akan terlaksana. Dan anak
muda harus menjadi role model transfer ide dan gagasan manusia Indonesia yang
substansial.
Sebelumnya kita memiliki cara lama yang lemah maka
otoritas ekslusivisme ideologi baru partai politik menjadi pedoman efektif yang
mengikuti perkembangan zaman,itu mengapa tiap munculnya partai politik baru
sangat merepresentasikan dengan situasi dan kondisi negara dimasanya. Perubahan
isu-isu geopolitik global menjadi landasan berubahnya linieritas cara lama yang
usang tidak relevan dengan jalan konstruktif Indonesia menjadi kekuatan global
saat ini. Shifting ideologi hal yang tepat dilakukan untuk masuk pada
urgensi-urgensi perubahan zaman,perpindahan dari partai itu sendiri atau
perpindahan personal yang biasanya dilakukan sebagai penghindaran discontinue
narative hingga konservatisme partai pada kapasitas dirinya.
Kebenaran mengatakan sebuah kemajuan berdasarkan
gerakan mengikuti,transformasi dan adaptasi lalu menjadi. Jadi,makna
eksklusivisme ideologi politik akan menjadi bagaimana pergeseran individual
yang terjebak didalam format konservatif menjadi sangat kontemporer sesuai
cepatnya perkembangan zaman. Faktanya setiap regenerasi hidup dan berkembang
pada masanya,tidak mungkin pemuda ditarik kepada kebiasaan lama jika dia kelak
harus melewati lagi kemasanya,itu kemunduran ekstensi seorang pemuda terhadap
masa depannya.
Keadaan buruk kepada hal yang baik menjadi perioritas
makna ekslusivisme ideologi dalam menentukan arah politik,penting bagi kelompok
muda mengklasifikasi tujuan politik untuk pribadinya. Partai kekirian,tengah
atau kanan menjadi watermark karakter ini sangat mempengaruhi prinsip-prinsip
individualisme memilih partai politik karena cenderung mengikuti harapan,setiap
orang memiliki harapan yang berbeda begitu pula pilihan partai yang
berbeda-beda. Namun karya yang dihasilkan bukanlah perbedaannya akan tetapi
pada esensi membangun bangsa dan negara bersama-sama. Indonesia berada
digenggaman tangan pemuda tipikal apapun,maka intensitas politik dengan cara
kerja kolaborasi akan begitu terasa dekat dengan hal-hal keberhasilan,mungundang
seluruh elemen menjadi satu kesatuan kekutan politik besar yang akan menjadi
jembatan bangsa kita sebagai kekuatan dunia. Bagaimanapun Indonesia akan sampai
pada level tersebut.
Beberapa individu melakukan sebuah eksklusivisme
ideologi politik karena beberapa kasus seperti partai lama yang discontinue
narative,tidak relevan atas dirinya terhadap ideologi partai,konflik,human
error dan lain sebagainya,yang dilakukan mereka adalah mengasingkan diri,keluar
dari dan menuju kepada partai baru yang recommended terhadap dirinya,inilah
analogi yang dimaksud dari pada eksklusivisme ideologi politik ditulisan ini.
Ada pepatah yang mengatakan kita harus keluar dari jebakan dan cara lama karena
semua berganti mengikuti trendnya. Eksklusivisme itu sendiri memiliki berbagai
makna sisi positif dan tidak hanya selalu negatif yang berkaitan dengan sikap
individu maupun kelompok yang mengasingkan diri dari pihak lainnya seperti
jaringan terorisme yang cendrung radikalisme.
Misi utamanya dalam eksklusivisme ideologi politik
yang berarti secara individu tertarik dan menemukan satu ideologi yang relevan
terhadap kehidupan sosialnya,maka biasanya rasa ingin keterlibatannya tumbuh
lalu proses perpindahan partai tersebut terjadi,sebab itulah maka mereka akan
dihadapkan oleh beberapa pilihan fundamental ideologi yaitu ideologi partai
lama,ideologi partai kekinian dan ideologi partai masa depan. Pada dasarnya semua partai eksklusif dengan ideologinya
masing-masing,dan jika semua partai seperti ini sebenarnya eksklusivisme ideologi
politik dapat memperkuat keberagaman ide dan gagasan,pasalnya ini dapat
dibuktikan karena Indonesia akan dibangun oleh persamaan kepentingan kelompok
dengan catatan keberagaman tersebut menjadi pemersatu,kuncinya adalah
kolaborasi sebagaimana kita sebagai penerus cita-cita para pendiri bangsa.
Dalam pandangan eksklusivisme secara
luas artinya cenderung khusus,maka setiap kepemimpinan terintegrasi pada satu
ideologi khusus,mereka yang satu frekuensi maka mereka memilih satu ideologi
khusus tersebut. Bisa dibayangkan jika semua partai pada posisi ideologi
dominan,dan itu sangat sulit mengatasi luasnya persoalan dimensi sosial dengan
keterbatasan ideologi,sedangkan di
Indonesia kita memiliki mayoritas keberagaman perspektif atau sudut pandang.
Upaya eksklusivisme ideologi akan menaungi keterwakilan salah satu ideologi
tertentu. Dalam konteks “Negara Kesatuan Republik Indonesia Harga
Mati” semua ideologi sudah pada level kolaborasi.
Untuk sekarang
ini pendekatan ideologis sangat diminati pemuda kontemporer pada hak
politiknya,mereka cenderung berpikir menyelesaikan persoalan-persoalan politik
harus dilakukan dengan konteks sudut pandang jangka panjang yang jelas dan
konsisten dengan pemikiran yang sistematis serta prinsip yang kokoh. Antara
pragmatisme dan ideologisme bukan soal pilihan mutlak,keduanya dapat bejalan
bersamaan namun selalu ada perioritas untuk mengedepankan ideologi dari pada
pragmatis,tentunya harapan pada tulisan ini pemuda fokus mengutamakan ideologi
dalam hak berpolitiknya. Setiap ideologi politik yang berbeda maka menghasilkan
pula perbedaan cara berpikir dan tindakannya.
Ideologi
merupakan satu kekuatan yang dapat merubah pola pikir masyarakat termasuk para
pemuda dalam kancah perpolitikan kontemporer,biasanya mereka yang telah
mempercayai nilai-nilai dan ide politik tertentu cenderung memaksakan teori dan
filsafah politik yang diyakininya dapat teraplikasi pada masyarakat tersebut.
Seperti yang dikatakan sebelumnya ideologi politik berbagai macam,setiap partai
politik memiliki tujuan dan ideologi yang berbeda maka definisi eksklusivisme
ideologi politik disini adalah membentuk idealisme pada tujuan partainya.
Dengan sifat yang khusus ideologi politik akan menjadi sumber tenaga jalannya
suatu partai.
Tanpa ideologi
dan narasi pada suatu partai itu pasti masyarakat tidak dapat melihat dan
menilai partai tersebut,tidak bersifat mewakili dan bahkan menjadi tidak jelas.
Tentu banyak sekali berbagai macam ideologi,akan tetapi itu tidak akan menjadi
bahasan disini. Pemaknaan pada tulisan ini bahwa setiap pemuda nanti akan
menentukan ideologi yang diyakininya dalam menentukan hak politiknya.
“Sebaik-baiknya
Berpolitik
Sebaik-baiknya
Berideologi.”
Selasa, 26 Maret 2024
Manusia Baru
|
Tuntutan zaman mengajak teman-teman pemuda agar tidak
terjebak terlalu dalam menjalankan peran pengikut (follower),karena itu tidak
akan menjadi sesuatu dimasa depan. Maka kita yang memulai hari ini dan kita
yang merintis masa depan. Indonesia salah satu negara yang akan mengalami power
growth dengan syarat dapat mengoptimalkan manfaat bonus demografi terutama yang
dinominasi oleh generasi digital native,1 mereka yang populer akan
internet dan teknologi dan yang sebaliknya Indonesia tidak akan pernah
menemukan masa depannya ketika berada ditangan digital immigrant,2 itulah
sebenar-benarnya yang harus dilakukan aging society untuk tetap bergandeng
tangan dengan kaum muda yang dominan terhadap ranah digital. Pada konteks era
negara digital inilah masa depan bagi digital immigrant dan setelah adanya era
lain dari digital maka itulah masa depan bagi digital native. Satu harapan bagi
optimisme untuk membangun negeri dengan satu genggaman tangan di orang-orang yang
berpikir. Sudah waktunya kita berada ditengah-tengah fungsi pembangunan dan
menjadi pelaku peradaban baru,ingatlah,perubahan adalah baru.
-
-
2 Begitupun
sebaliknya dengan dengan Digital Immigrant ialah generasi yang lahir sebelum
tahun 1980 dimana era digital belum ada.
Saya percaya kita perlu melakukan refleksi sedikit
tentang masa depan dan berpikir untuk jauh dan keluar menjadi manusia baru.3
Tentunya menjadi manusia yang memiliki rancangan dan penuh
rencana-rencana masa depan,yang seperti ini kriteria manusia yang kuat karyanya
berada dimasa depan,bukankah ini mimpi setiap manusia menjadi ognum opus untuk
peradaban setelahnya. Kita harus mengetahui
sesungguhnya peradaban yang kita alami hari ini adalah perang pemikiran,sekian
banyak pilihan sebaik-baiknya seorang pemimpin tidaklah menggunakan hawa nafsu
dan seburuk-buruknya pemimpin tidak melupakan akal sehat pikirannya.
Tiap perubahan zaman merupakan esensi modernisasi,ditiap modernisasi akan melahirkan manusia baru untuk zaman baru berikutnya,itulah mereka yang lahir akan menjadi perancang masa depan,didiklah mereka untuk memenuhi kapasitasnya,kapasitas sumber daya manusia yang kuat untuk peradaban dan masa depan berikutnya,itulah sedikit analogi yang bisa kita serap untuk memahami makna manusia baru. Mengikuti perkembangan zaman,berkompetensi,expertise pada bidangnya merupakan hakikat manusia baru,waktu terbaik mereka adalah masa produktif masuk pada fase dewasa hingga 40 tahun untuk memenuhi hak kapasitasnya menjadi “manusia Indonesia”4 hingga akhir hayat idealnya yang kemudian akan terganti oleh regenerasi setelahnya dan begitu seterusnya.
Marilah
teruntuk para pemuda belajar untuk peka terhadap situasi dan kondisi bangsa
kita dengan terus menjadi pembelajar kurikulum mandiri,lakukan pergerakan untuk
kepentingan orang banyak diatas kepentingan pribadi,sikapi hal ini sebagai
manusia dengan sejuta solusi ditengah-tengah konflik,proses perubahan
zaman,konservatisme bahkan lingkungan sosial.
“MASA
DEPAN
INDONESIA
TERJADI
SEBAB-SEBAB
PEMIKIRAN HARI
INI”
-
-
4 Lihat : Alan Ricardo, “Pemuda Super Power
Indonesia” hal. 55,2024.
Pembaca
yang saya hormati,saya akan mengajak saudara-saudara untuk mengenal
perspektif Manusia Baru. Manusia Baru
merupakan puncak perjalanan dari tiga jenis manusia yaitu basyar,naas dan
insan. Yang saya pahami untuk benar-benar mengimplementasikan ayat Allah
SWT disurah Al-Hasyr ayat 18 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ
ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
“ Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. ”
Inilah pemaknaan kembali manusia baru akan ketakwaannya kepada Allah serta perbuatan dimasa lalu sebagaimana kita harus memperbaikinya untuk dimasa yang akan datang. Tugas mulia inilah yang akan menjadi pondasi manusia baru mendapatkan kembali insannya menjadi khalifah terbaik di bumi. Pada konteks kebangsaan saya mengartikannya sebagai manusia bertakwa yang hari ini merencanakan dan penuh rencana masa depannya untuk bangsa dan negara.
Maka manusia baru akan bisa dikatakan sumber energi kolektif jika pada masanya produktif melaksanakan hal yang diperbuatnya untuk masa depan bangsa,dan inilah pula yang akan menjadi pembeda terhadap bagi mereka yang berperan sebagai pengikut dan yang bermental asset. Setiap berubahnya zaman ada pembuktian seleksi alam,bagi mereka yang hanya pengikut dari zaman sebelumnya maka sepanjang usia mereka bagian kelompok yang tertinggal dari kelompok era baru yaitu zona yang sedang berkembang. Gejala kelompok tertinggal merupakan indikasi dari ketidakberadaannya mentor,oleh karena itu setiap manusia baru membutuhkan mentor. Bagaimanapun setiap manusia baru akan men-drive potensinya,maka belajar pada mentor yang expert pada satu bidang sangat begitu efektif untuk menguasi bidang tersebut. Takdir menjadi manusia baru artinya bertanggung jawab atas masa depan bangsa. Saya khawatir atas persimpangan dua karakter manusia ini akan menjadi persoalan yang berlarut tanpa solusi,peran pemerintah terhadap mereka hanya penguat namun tetap semua didrive dari personalnya masing-masing. Tulisan ini akan memaparkan kekhawatiran tersebut sebagai peluang untuk bangkit,menjadi syarat muhasabah diri.
Saya meyakini saat ini kita hidup berada didalam perubahan besar,teknis menghadapi perubahan siklus perseratus tahun seperti saat ini telah bergeser drastis salah satunya digitalisasi. Tidak dapat dipungkiri digitalisasi terkini sudah menjadi bagian dari fitur kehidupan,manusia seperti apa yang tidak menggunakan untuk mempermudahnya. Saya rasa tidak ada,terkecuali digital immigrant yang secara fundamental seusianya tidak relevan lagi pada perkembangan zaman,contohnya seperti nenek dan kakek kita yang basis berpikirnya terfokus pada kegiatan tradisional spiritual keagamaan. Inilah sesi ketidaklayakan sebagai calon manusia baru ketika tidak lagi me-regenerasi disuatu titik transisi zaman,ini yang saya sebut dengan pengikut (follower),begitupun sebaliknya masa depan Indonesia berada digenggaman tangan para perintis.
Mari kita buka kesadaran untuk meningkatkan self resilience pada perubahan besar dan membangun konsep manusia baru yang seyogianya negara membutuhkan generasi digital native,konsep manusia baru tidak berafiliasi pada sektor teknologi saja,lain-lainnya seperti bisnis,sosial,,kepemimpinan pun determinan dari manusia baru dan masih banyak lain sebagainya. Hal krusial yang harus negara lakukan adalah pengelolaan sumber daya manusianya. Saya merindukan kepemimpinan Rasulullah yang membawa para sahabatnya menjadi model manusia diberbagai aspek kehidupan,tak heran kepemimpinan dan keteladanannya yang tak pernah lepas dari skenario Allah yang dihadirkan ditengah-tengah umat menjadi sosok panutan sepanjang sejarah kemanusiaan,pengharapan tentunya ada, namun ekspektasi blum sampai pada realitanya saja,setiap manusia baru berhak atas harapan tersebut,hak menjadi panutan seperti Rasulullah.
Indonesia sampai sekarang masih belum melepas nostalgianya pada perdebatan internal seperti yang sudah-sudah terjadi seperti radikalisme,terorisme,korupsi,ketimpangan sosial sampai dengan narkoba. Bagaimana cara berpikir seperti ini bisa menjadi ambisi menguasai dunia. Terlalu terburu-buru rasanya jika hari ini harus perioritas terhadap isu-isu eksternal. Indonesia bisa saja melakukan itu,akan tetapi lahirkah optimisme tersebut? Saya katakan tidak. Saya akan bertanya lagi pada saudara-saudara,apakah Indonesia harus merefleksi kembali? Saya katakan “ya”. Saya lebih setuju kita kembali pada renungan dimasa lalu dan kemudian melakukan hal yang baru,melaksanakan kewajiban yang baru,membuat sistem baru,menjadi negara baru sampai menjadi negara super power baru. Semua yang “baru” dimaknai dengan menyelesaikan rencana untuk menciptakan situasi dan kondisi baru,karena pada tahap melanjutkan rencana kita tidak pernah tahu kedepannya.
“Kedepan” bisa dikatakan hal yang ingin kita lihat dari hari ini,analoginya kita akan tetap melanjutkan perjalanannya agar kita bisa melihat dan mengetahui sesuatu yang berada didepan atau dimasa depan. Itu artinya kita membutuhkan manusia baru yang ekstensif sampai pada kompetensi,berilmu pengetahuan,kognitif,skill memumpuni,expert diberbagai bidang,memiliki kapasitas,yang akan melakukan kontribusi pada kerja-kerja besar. Konsekuensi logisnya kita tidak lagi butuh dan akan meninggalkan keberadaan manusia model lama karena itu akan menjadi alasan penghambat perubahan yang akan terganti oleh model manusia baru. Ini satu kekhawatiran yang ingin saya sampaikan bahwa zaman akan merelakan manusia yang tidak melakukan regenerasi unggul yang sesuai relevansinya dengan perubahan zaman.
Rasa khawatir ini akan menghantui setiap anak muda,karena kelompok mereka lah yang paling fundamental bertanggung jawab untuk melakukan perubahan. Ini peringatan nyata untuk kalian yang berhenti melakuan regenerasi unggul sedang kalian tahu saat ini merupakan transisi perubahan yang besar menuju pencapaian menjadi Indonesia Emas. Saya lebih merasakan semua beban itu bergantung pada kalangan muda,dan mereka harus mempertaruhkan itu semua untuk masa depan Indonesia dan masa depannya. Dan saya tidak andil dalam sentimentil,kelompok muda cukup berharga dan patut kita terima agar mereka dapat menjadi pembelajar pada misi perubahan mempersiapkan Indonesia lebih baik dan maju kedepannya. Tidak ada alasan idealis untuk saya mempertahankan amanat konstitusi ketika saya meyakini satu teori bahwa setiap perubahan dilakukan dengan konflik,tanpa konflik tidak ada perubahan. Seperti di Indonesia untuk merdeka kita harus berperang terlebih dahulu.
Sebelum mempercayai 100% pernyataan saya mengenai perubahan dilakukan dengan konflik dan ketidakadaan idealisme menjunjung tinggi amanat konstitusi diatas akan saya sertakan alasan untuk saudara pelajari dan kaji. Konstitusi dan hukumnya akan menjadi pondasi bagaimana Indonesia dapat tumbuh jadi bangsa dan negara yang maju dengan tidak mencampakan serta harus dihargai dan menegakannya,demikian renungannya menjaga konstitusi untuk keberlangsungan sebuah negara. Sejarah dunia telah membuktikan akan kehancuran sebuah negara tatkala konstitusi terabaikan oleh negara tersebut. Konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan. Memang betul konstitusi merupakan perjuangan politik dimasa lalu,akan tetapi tantanggannya Indonesia saat ini bukanlah adanya gejala kuat untuk mempertahankan dasar negara yang pernah terjadi pada sejarah dimasa lampau. Namun banyak makna yang berbeda diwaktu yang berbeda,pelanggaran ini yang akan saya gunakan dengan nalar yang tidak biasa. Saya akan mencoba mengatakan melewati tulisan ini bahwa kita tidak perlu alergi dengan perubahan konstitusi,bukan tanpa sebab,konstitusi atau resultante dapat diganti dengan resultante baru melalui amandemen konstitusi. Karena konstitusi dan resultante terlahir dari kesepakatan rakyat yang tercipta pada situasi dan kondisi politik,sosial,ekonomi dan budaya dimana dan bagaimana konstitusi ini dibuat.
Tugas manusia baru adalah memastikan masa depan bangsa dan negara sampai pada perubahan berikutnya,setelah tuntas maka upaya selanjutnya mereka menyesuaikan sistem yang memiliki kompatibilitas dengan sejarah dan referensi budaya dizaman berikutnya. Bagi anak muda hari ini medan tempur untuk hari esok karena memang menjadi satu-satunya motif eksistensi agar kebermanfaatannya dapat diterima ditengah-tengah masyarakat. Kita kembali melihat disisi yang sebaliknya,seperti apa aktualisasi mereka terhadap proses masa depannya? Belum tentu tidak sukses,bahkan mereka lebih cepat untuk sukses secara individual. Tidaklah cukup bagi manusia baru tuntas dimasa depan untuk kebutuhan pribadinya sendiri,inilah sedikit pembeda mindset dua karakter manusia baru. Tentunya saya tidak akan membahas karakter individulisme,karena menurut saya ini bentuk kemunduran sosial atas beberapa faktor ego dan tidak peduli terhadap kepentingan kelompok,bahwa Indonesia akan dibangun dari persamaan kepentingan kelompok.
“Tugas Manusia Baru Adalah Memastikan Masa Depan
Bangsa Dan Negara Sampai Pada perubahan Berikutnya,Setelah Tuntas Maka Upaya
Selanjutnya Mereka Menyesuaikan Sistem Yang Memiliki Kompatibilitas Dengan
Sejarah Dan Referensi Budaya Dizaman Berikutnya.”
Disini pun saya ingin menjelskan kembali tentang digital native yang dimaksud adalah tidak hanya sebagai pengguna teknologi saja,akan tetapi untuk mereka yang terlibat pula dalam proses mengembangkan,menularkan teknologi kepada asas manfaat orang banyak. Setidaknya saya mengungkap sebuah fakta didalam digital native ada gejala generasi yang bergantung pada perangkat digital atau elektronik cenderung membuat mereka kehilangan produktivitasnya dengan aktivitas fisik yang terbatas,ini akan menjadi kondisi serius pada kesehatan fisik,mental maupun berdampak pada kemampuan kepemimpinan yang memperburuk kualitas hidup.
Embrio
manusia baru ialah berkembang,kelahiran hingga sampai kematian esensinya mereka
berkembang dan bertumbuh secara fisik,intelektualitas,status
sosial,finansial,kognitif,ilmu pengetahuan,spiritual dan lain sebagainya dengan
catatan mereka adalah bagian dari kelompok manusia baru yang mempergunakan
growth mindset atau disebut dengan mindset untuk bertumbuh dan berkembang.
Begitupun sebaliknya bagi mereka para kelompok generasi yang kalah5 biasanya
disebut dengan fix mindset atau mindset tetap. Apa itu growth mindset dan fix
mindset,yang pada intinya growth mindset akan mengantarkan setiap individu
untuk terus berproses menjadi lebih baik setiap harinya dan fix mindset
cenderung merasa dirinya cukup puas dengan kebaikan hari ini dan kemarin
sehingga mereka lebih memilih pasif berjalan lambat terhadap masa depannya.
“GROWTH MINDSET
AKAN MENGANTARKAN
SETIAP
INDIVIDU
UNTUK TERUS
BERPROSES
MENJADI LEBIH
BAIK
SETIAP HARINYA”
-
5 Maksud dari generasi yang kalah ialah tiap regenerasi
yang terancam kualitasnya (generai lemah dan tidak kuat keberada annya dan kebermanfaatannya
Manusia
baru sama halnya dengan manusia berkembang,mereka yang terpilih memiliki kriteria disiplin,menyukai tantangan,berani
mengambil resiko,berpikir kritis,kreatif,mampu menyederhanakan hal-hal rumit
dan menjadi pemenang.
Disiplin,karakter yang selalu menggunakan kesadarannya untuk
melakukan sesuatu yang dimulai dari diri sendiri tanpa paksaan pihak mana pun.
Menyukai tantangan,mental pantang menyerah dan membangun segala
kebenaran yang diyakininya.
Berani mengambil resiko,yakin,menerima dan menaggulangi dampak keputusan yang
telah diambilnya.
Kritis,menghadapi dan mendalami suatu hal tidak begitu cepat
untuk kita terima agar dapat mempertanyakan kebenarannya atau masih perlu
dikembangkan lagi.
Kreatif,dimaksudkan berpikir kreatif untuk melahirkan
inovasi-inovasi.
Menyederhanakan
hal-hal rumit,menjadi bagian
problem solving yang mampu menuntaskan atau menyederhanakan persoalan-persoalan
menjadi sesederhana mungkin.
Menjadi pemenang,memposisikan diri sebagai pelopor,influencer,memperoleh prestasi,menjadi sumber daya yang berkualitas dan unggul.
Demikian kriteria manusia baru yang saya yakini dapat menjadi bibit unggul dalam konteks Indonesia mencari masa depan. Dan saya dapat pastikan ini dapat menjadi percontohan efektif bagi pemuda untuk bertransformasi menjadi manusia baru yang ideal dengan perkembangan zamannya.
Manusia
baru sama halnya dengan manusia berkualitas,untuk menjadi manusia berkualitas kita harus memiliki kepribadian yang
utuh (integrity personality),kepribadian yang sehat (healthy
personality),kepribadian yang normal (integrated personality),kepribadian yang
produktif (productive personality) dan etos kerja yang tinggi. Sebenarnya masih
banyak lagi yang berkaitan dengan kepribadian manusia yang berkualitas,namun
beberapa hal yang saya ambil merupakan fundamental terapan kepribadian yang
pertama harus dimiliki oleh setiap manusia.
Integrity
personality,sebagaimana
manusia baru dituntut untuk memiliki standart mutu personal yang tinggi sebagai
wujud keutuhan prinsip moral dan etika berbangsa dan bernegara.
Healthy
Personality,yang dimaksud
adalah keseluruhan diri kita yang bukan hanya pikiran,perasaan namun secara
perpaduan jasmani dan rohani yang stabil.
Integrated
Personality,perilaku yang
dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya.
Productive
Personality,individu yang melakukan
kontribusi-kontribusi besar dan memiliki kebermanfaatan bagi umat atau orang
banyak.
Etos Kerja Yang
Tinggi,saya memaknainya dengan
bentuk sifat individu yang semangat dalam kerja-kerja besar pada visinya dalam
melakukan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.
Demikian yang saya
sampaikan untuk menyempurnakan berbagai perspektif tentang manusia baru.
“MANUSIA BARU SAMA HALNYA DENGAN MANUSIA BERKEMBANG DAN MANUSIA BARU
SAMA HALNYA DENGAN MANUSIA BERKUALITAS.”
Perubahan dunialah faktor penyebab lahirnya manusia baru,ada sebagian orang melihat dengan cara nyata untuk masa depan seperti berkembangnya teknologi yang memicu orang untuk dapat beradaptasi dan terus mengolah kompetensi. Manusia baru pada umumnya bertugas penuh mengisi kekosongan perubahan dunia yang begitu cepat,sangat memungkinkan karena ini berkaitan pada aspek kehidupan maka tidak ada alasan untuk tidak menjadi manfaat orang sekitar. Jika ingin beradaptasi dan survive (berkembang dan bersaing) di 2024 harus menjadi pembelajar,tidak cukup pada skill dan ilmu pengetahuan tertentu berada dizaman sekarang yang serba berkembang cepat karena banyak sekali bermunculan hal-hal dan ilmu pengetahuan baru.
Masa
depan bukanlah kehidupan yang masih jauh,kita dapat melihatnya dengan jelas
ketika kita mengerti dan memahami apa yang kita lakukan dan mampu menyesuaikan
diri pada perubahan tersebut. Yang terpenting menjadi manusia baru ialah
bermanfaat untuk sekitar,manjadi manusia baru adalah bertindak besar,menjadi
manusia baru adalah memposisikan sebagai mental asset,menjadi manusia baru
adalah risalah rencana dan cita-cita besar.